Pengertian Kinerja menurut ahli
Menurut Sedarmayanti (2001:50) bahwa: “Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja”.
Menurut Gomes (1999 : 159-160), kinerja sering dihubungkan dengan tingkat produktivitas yang menunjukkan resiko input dan output dalam organisasi.
Menurut Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang.
Menurut Bernardin dan Russel dalam Sulistiyani (2003,223-224) menyatakan bahwa kinerja
merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu
atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Menurut Suprihanto (dalam Srimulyo,1999 : 33) mengatakan bahwa kinerja
atau prestasi kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja
seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan
kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaran atau kinerja yang
telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) kinerja adalah
“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut ahli
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82) faktor-faktor
yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: 1.Kemampuan
mereka, 2.Motivasi, 3.Dukungan yang diterima, 4.Keberadaan pekerjaan
yang mereka lakukan, dan 5.Hubungan mereka dengan organisasi.
David C. Mc Cleland (1997) seperti dikutip Mangkunegara (2001 : 68),
berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi
dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja.
Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu
mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji. Selanjutnya
Mc. Clelland, mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang yang memiliki
motif yang tinggi yaitu : 1) Memiliki tanggung jawab yang tinggi 2)
Berani mengambil risiko 3) Memiliki tujuan yang realistis 4) Memiliki
rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan. 5)
Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang
dilakukan 6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogamkan
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja :
1)Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga,
pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2)Faktor
psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan
kerja 3)Faktor organisasi.
Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan
penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan
development yang bersifat efaluation harus menyelesaikan : 1.Hasil
penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian
digunakan sebagai staffing decision 3.Hasil penilaian digunakan sebagai
dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang bersifat development
penilai harus menyelesaikan : 1.Prestasi riil yang dicapai individu
2.Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja 3.Prestasi-
pestasi yang dikembangkan.
Manfaat Penilaian Kinerja
Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat
bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara
terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah :
1.Penyesuaian-penyesuaian kompensasi 2.Perbaikan kinerja 3.Kebutuhan
latihan dan pengembangan 4.Pengambilan keputusan dalam hal penempatan
promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.
5.Untuk kepentingan penelitian pegawai 6.Membantu diagnosis terhadap
kesalahan desain pegawai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar