KEPUASAN KERJA
·
Menurut Robbins (2002:36) : kepuasan kerja adalah suatu sikap umum
seorang individu terhadap pekerjaannya.
·
Menurut Davis (1996:105) : kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan
tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan karyawan.
·
Menurut Luthans (2006:243) : kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang
senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman
kerja seseorang.
·
Menurut Kreitner (2005:202) : kepuasan kerja adalah respons emosional
terhadap pekerjaan seseorang.
· Menurut Handoko (2002:193) : kepuasan kerja
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana
karyawan memandang pekerjaannya.
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja
Menurut Robbins (2002:36), kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : pekerjaan yang menantang, penghargaan, kondisi lingkungan kerja dan hubungan interpersonal.
Menurut Robbins (2002:36), kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : pekerjaan yang menantang, penghargaan, kondisi lingkungan kerja dan hubungan interpersonal.
- Kerja yang menantang secara mental. Pada umumnya individu lebih menyukai pekerjaan yang memberi peluang untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan serta memberi beragam tugas, kebebasan dan feedback tentang seberapa baik pekerjaanya. Hal ini akan membuat pekerjaan lebih menantang secara mental. Pekerjaan yang kurang menantang akan menciptakan kebosanan, akan tetapi yang terlalu menantang juga dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal.
- Penghargaan yang sesuai. Karyawan menginginkan sistem bayaran yang adil, tidak ambigu, dan selaras dengan harapan karyawan. Saat bayaram dianggap adil, dalam arti sesuai dengan tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individual, dan standar bayaran masyarakat, kemungkinan akan tercipta kepuasan.
- Kondisi kerja yang mendukung. Karyawan berhubungan dengan lingkungan kerjanya untuk kenyamanan pribadi dan kemudahan melakukan pekerjaan yang baik. Yang termasuk didalamnya seperti tata ruang, kebersihan ruang kerja, fasilitas dan alat bantu, temperatur, dan tingkat kebisingan.
- Kolega yang suportif. Individu mendapatkan sesuatu yang lebih daripada uang atau prestasi yang nyata dari pekerjaan tetapi karyawan juga memenuhi kebutuhan interaksi sosial. Perilaku atasan juga merupakan faktor penentu kepuasan yang utama. Oleh karena itu, perlu diterapkan rasa saling menghargai, loyal dan toleran antara satu dengan yang lain, sikap terbuka, dan keakraban antar karyawan.
Menurut Hasibuan (2003:203),
kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
- Balas jasa yang adil dan layak;
- Penempatan yang tepat dan sesuai dengan keahlian;
- Suasana dan lingkungan pekerjaan;
- Berat ringannya pekerjaan;
- Peralatan yang menunjang;
- Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
Indikator
Kepuasan Kerja
Malayu S.P Hasibuan ( 2008 : 202 ), menyatakan bahwa :
”Kepuasan kerja adalah Sikap emosional yang menyenangkan
dan mencintai pekerjaanya. Sikap ini di cerminkan oleh moral kerja,
kedisiplinan, dan prestasi kerja. ”
Berdasarkan definisi
diatas, indikator kepuasan kerja
adalah :
1.
Menyenangi pekerjaannya
2.
Mencintai pekerjaannya
3.
Moral kerja
4.
kedisiplinan
5.
Prestasi kerja.
Nelson and Quick (2006) mengungkapkan bahwa kepuasan
kerja dipengaruhi 5 dimensi spesifik dari pekerjaan yaitu gaji, pekerjaan
itu sendiri, kesempatan promosi, supervisi dan rekan kerja.
- Gaji : sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa diangap sebagai hal yang pantas dibandingkan dengen orang lain di dalam organisasi. Karyawan memandang gaji sebagai refleksi dari bagaimana manajemen memandang kontribusi mereka terhadap perusahaan.
- Promosi merupakan factor yang berhubungan dengan ada atau tidaknya kesempatan memperoleh peningkatan karier selama bekwerja. Kesempatan inilah yang memiliki pengaruh yang berbeda pada kepuasan kerja.
- Supervise merupakan kemampuan atasan untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan prilaku kepada bawahan yang mengalami permasalahan dalam pekerjaan.
- Rekan Kerja merupakan tungakat dimana rekan kerja yang pandai dan mendukung secara social merupakan factor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dan atsannya dan dengan pegawai lainnya baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaan.
Indikator Pengukuran Kepuasan Kerja
Penelitian dari Spector (Yuwono, 2005, p. 69) mendefinisikan kepuasan sebagai cluster perasaan evaliatif tentang pekerjaan dan ia dapat mengidentifikasikan indikator kepuasan kerja dari sembilan aspek yaitu :
1. Upah : jumlah dan rasa keadilannya
2. Promosi : peluang dan rasa keadilan untuk mendapatkan promosi
3. Supervisi : keadilan dan kompetensi penugasan menajerial oleh penyelia
4. Benefit: asuransi, liburan dan bentuk fasilitas yang lain
5. Contingent rewards : rasa hormat, diakui dan diberikan apresiasi
6. Operating procedures : kebijakan, prosedur dan aturan
7. Coworkers : rekan kerja yang menyenangkan dan kompeten
8. Nature of work : tugas itu sendiri dapat dinikmati atau tidak
9. Communication : berbagai informasi didalam organisasi (vebal maupun nonverbal)
Teori Kepuasan Kerja
Penelitian dari Spector (Yuwono, 2005, p. 69) mendefinisikan kepuasan sebagai cluster perasaan evaliatif tentang pekerjaan dan ia dapat mengidentifikasikan indikator kepuasan kerja dari sembilan aspek yaitu :
1. Upah : jumlah dan rasa keadilannya
2. Promosi : peluang dan rasa keadilan untuk mendapatkan promosi
3. Supervisi : keadilan dan kompetensi penugasan menajerial oleh penyelia
4. Benefit: asuransi, liburan dan bentuk fasilitas yang lain
5. Contingent rewards : rasa hormat, diakui dan diberikan apresiasi
6. Operating procedures : kebijakan, prosedur dan aturan
7. Coworkers : rekan kerja yang menyenangkan dan kompeten
8. Nature of work : tugas itu sendiri dapat dinikmati atau tidak
9. Communication : berbagai informasi didalam organisasi (vebal maupun nonverbal)
Teori Kepuasan Kerja
Menurut A. A. Prabu Mangkunegara (2009:117), berpendapat bahwa ada empat teori kepuasan kerja, antara
lain :
1.
Teori keseimbangan
Teori ini dikemukakan oleh Wexley dan yukl, mengaatakan
bahwa semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang pelaksanaan kerja.
Misalnya, pendidikan, pengalaman, skill, usaha, perlatan pribadi, dan jam
kerja.
2.
Teori perbedaan
Teori ini pertama kali dipelopori oleh Proter yang
berpendapat bahwa mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara menghitung
selisih anatara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan pegawai.
Sedangkan Locke megemukakan bahwa kepuasan kerja pegawai bergantung pada
perbedaan antara apa yang didapat dan apa yang diharapkan oleh pegawai.
3.
Teori pemenuhan
kebutuhan
Menurut teori ini, kepuasan kerja pegawai bergantung pada
terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pegawai. Pegawai akan meras puas apabila ia
mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan pegawai terpenuhi,
makin puas pula pegawai tersebut. Begiti pula sebaliknya apabila kebutuhan
pegawai tidak terpenuhi , pegawai akan merasa tidak puas.
4.
Teori pandangan
kelompok
Menurut teori ini, kepuasan kerja pegawai bukanlah
bergantung pada pemenuhan kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada
pandangan dan pendapat kelompok yang oleh para pegawai dianggap sebagai
kelompok cuan. Kelompok acuan tersebut dijadikan tolak ukur untuk menilai
dirinya maupun lingkungannya. Jadi, pegawai akan lebih merasa puas apabila
hasil kerjanya sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok acuan.
mohon maaf., bolehkah saya meminta referensi buku untuk daftar pustaka malau p. hasibuan?
BalasHapusterimakasih. sangat membantu dalam tugas makalah saya...
BalasHapusmohon maaf, boleh saya meminta referensi buku yang digunakan untuk menambah daftar pustaka sekaligus referensi skripsi saya?
BalasHapusApakah penulis bisa mencantumkan referensi daftar pustaka di blogg ini ??? Blogg ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yg kesulitan mencari sumber, tapi tanpa referensi blogg ini sama skali tidak membantu kami. ������
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushidup umsu ! terima kasih abangda. sangat membantu blog yang abang bikin.
BalasHapusmohon maaf apakah ada daftar referensi buku nya ?
BalasHapusterima kasih, sangat membantu dalam menyelesaikan tugas saya
BalasHapusmohon maaf apakah ada referensi buku yg lebih baru minimal tahun 2015, makasih
BalasHapusapakah bisa dicantumkannya referensi?
BalasHapusagar bisa lebih membantu dan terpercaya.
terimakasih
reisan
BalasHapuskaryawan yang mengikuti pelatihan untuk meningkatkan skillnya, akan dapat memberikan kepuasaan kerjaan saat dinilai oleh bosnya. pelatihan seperti itu dinamakan dengan info bimtek pusdiklat, yang memang ditujukan untuk karyawan dari sebuah kantor.
BalasHapusKepuasan kerja bagi karyawan sangat penting bagi produktifitas. Golife
BalasHapusSangat luar biasa, penjelasannya sangat lengkap. siopung
BalasHapusThanks for your marvelous posting! I actually enjoyed reading it, you could be
BalasHapusa great author.I will remember to bookmark your blog and will
eventually come back from now on. I want to encourage you to continue your great
writing, have a nice weekend!
website:바카라
Bagus
BalasHapusdari berbagai artikel, saya lihat bentuknya sama, bahkan salahnya pun sama. Usahakan bijak dalam memposting agar tidak sesat massal, terima kasih.
BalasHapus